Saturday, May 14, 2011

Mentawai Trip Part II - The First 48 Hours

KM Lawit mulai menjauh dari pelabuhan Tanjung Priok...
Senja mulai beranjak, meninggalkan semburat oranye di langit...

Bersama dengan kurang lebih 30 anggota dari Yayasan Cahaya Citra Bangsa (CCB), kita mulai membereskan barang bawaan. Karena jumlah kami yang cukup banyak, sebagian besar kami tidur di dek dengan hamparan kasur 10 buah di setiap sisi dan tempat untuk menaruh barang. Dek sebelah kiri, tempat teman-teman pria, sementara dek sebelah kanan, tempat teman-teman wanita. Di dek wanita, bergabung juga 9 orang rekan-rekan wanita dari STPI.

Kebiasaan yang saya lakukan dalam perjalanan adalah melakukan pengecekan tempat tidur dan tentu saja toilet. Untuk ini, masih bisa ditolerirlah... Meski harus melakukan beberapa penyesuaian, karena bergoyang-goyang diombang-ambing laut, walaupun tidak terlalu kuat.
Pada awalnya, saya juga agak kaget dengan jadwal makan yang menurut ukuran saya kepagian, 1 jam lebih awal dari kebiasaan... Tetapi daripada protes dengan keadaan dan merusak hari, yaaa, mari menikmati :)

Setelah makan malam diadakan briefing singkat untuk jalannya acara di Padang serta Sikakap, sekaligus latihan paduan suara untuk lagu tema Mentawai Tersenyum. Kami tidak saja mempersiapkan jasmani tetapi juga rohani untuk keberhasilan acara ini. Tim CCB berkumpul di dek 4, dek barang di belakang dapur.
First moment memuji dan menyembah Tuhan di atas kapal... Menurut nahkoda kapal, perjalanan ke Padang melalui Samudra Hindia biasanya akan terombang ambing cukup kuat dan tidak jarang menimbulkan mabuk laut. Dalam pujian dan penyembahan kami, semoga penyertaan Tuhan selalu bersama dengan kami dalam perjalanan ini.

Hari pertama menyambut pagi di atas KM Lawit, saya diberi kesempatan untuk berkeliling kapal, sekaligus melakukan pengecekan untuk venue. Ketika saya masuk ke ruang nahkoda, saya terkejut-kejut, ternyata ada wanita yang juga ikut dalam perjalanan mengemudikan kapal, he he he, noraknya...


KM Lawit adalah kapal PELNI yang digunakan melayani rute Jakarta - Semarang - Pontianak. Berkapasitas 1000 orang. Terdiri dari 6 dek, paling atas tempat nahkoda, dek 5 tempat kelas 1 dan 2 dengan resto dan bar tersendiri. Dek 4 untuk kelas ekonomi beserta dengan dapur. Dek 3 juga untuk penumpang, sementara dek 2 dan 1 adalah untuk crew kebersihan, mesin, dan laundry. Dengan kami yang berangkat tidak lebih dari 100 orang, kapal terasa begitu luas.


Kegiatan pagi setelah beribadah dan sarapan pagi, shooting video klip Mentawai Tersenyum. Yihaaa, pengalaman baru, niy.... Kami diminta untuk menggunakan seragam dan dijadikan background dari band. Ha ha ha, at least ikutan video klip meskipun hanya jadi background.
Shooting hari ini dilakukan di atas anjungan. Untuk pengambilan gambar, kami diminta juga untuk bernyanyi, sehingga ada playback musik yang mengiringi. Seru, karena terpaan angin sore dari anjungan cukup kuat. Menyanyi bersama angin...

Hari kedua di atas kapal, kembali shooting video klip. Kali ini lokasi yang diambil adalah dek teratas.
Matahari yang terik dengan langit yang sangat biru mengiringi kami. Peluh bercucuran, tetapi pengalaman di atas kapal mengarungi samudra, benar-benar luar biasa.

Sambil menunggu giliran pengambilan gambar, segerombolan lumba-lumba mengawal perjalanan kami. Dengan atraksi natural tanpa pelatih, mereka berlompatan di sisi kapal. Cipratan air dari lompatan yang ditimbulkan memberikan kesegaran dan keindahan tersendiri. Setelah atraksi lumba-lumba, segerombolan ikan terbang turut mengambil bagian, beratraksi di udara, dan meluncur di laut lepas. Mulut saya tak henti berucap: Wooowwww... Keren bangetttt..... Dasyat....


pk 17:00 kami memasuki pelabuhan Teluk Bayur, Padang. Dari kejauhan terhampar bukit dan lalu lintas kendaraan yang cukup ramai. Inikah Bukit Barisan?
Welcome Padang...






























 

No comments: