Saturday, April 2, 2011

You Are Precious

Siapa yang tidak kenal dengan berlian? Berlian atau diamond adalah salah satu perhiasan pilihan wanita selain emas dan perak. Bentuknya yang everlasting dan flexible, bisa digunakan untuk cincin, kalung, anting atau berbentuk bongkahan. Semakin tinggi karatnya semakin berharga.

Kata diamond atau berlian ini berasal dari bahasa Yunani, adamas atau adamantas, yang artinya tidak dapat dihancurkan.
Terbentuk dari batuan yang mengalami proses pada 140km - 180km jauh di dasar bumi, berlian ditempa dalam perut bumi dengan panas 1050 derajat celcius. Karena mengalami penempaan yang luar biasa dalam dapur peleburan, ia menjadi tak terhancurkan.

Kehidupan manusia juga mengalami pembentukan seperti berlian. Melewati suatu masa dimana things happen all seems so wrong. Seringkali kita tidak menyadari bahwa saat itu kita sedang masuk dalam dapur peleburan.
Permata yang berharga tidak terbentuk secara instant. Begitu pula kehidupan. Apabila kita melihat kebelakang hal-hal yang telah terjadi, kita mulai menyadari bahwa ada hal-hal yang sedang dibukakan oleh Sang Pencipta. Pada saat kita mengalaminya mungkin kita tidak habis pikir kenapa ini terjadi dan mungkin bertanya-tanya kenapa hal ini terjadi. Stop asking and be quite.
Hal yang tersulit adalah tetap membiarkan pekerjaan tanganNya dalam kehidupan kita tidak terinterupsi oleh pikiran-pikiran logis yang bermunculan.

Dalam imajinasi saya teringat dengan Michaelangelo seorang seniman membuat patung. Ia mengambil bongkahan tanah liat, dihancurkannya tanah liat itu, dibentuk menjadi satu bagian yang dia inginkan. Setelah itu ia mulai memahat bagian-bagian kecil menjadi kaki, tubuh, tangan dan wajah. Setelah terlihat bentuknya, ia masih memberikan sentuhan akhir agar karyanya sempurna dan tampak hidup. Karya besarnya, patung David, sampai dengan saat ini masih dapat dinikmati di Balai Budaya Italia.

Nah, seperti itu juga Sang Pencipta berkarya dalam kehidupan kita sama seperti berlian, seperti Michaelangelo membuat masterpiece David. Untuk menjadi berlian dan patung mahakarya melewati proses, tidak langsung taraaa, jreng jreng simsalabim jadi. Bagaimana kita bertahan dalam proses adalah tetap menyerahkan segala sesuatu kembali padaNya, mengizinkan Ia bekerja membentuk kita, menjadikan kita permataNya yang berharga.

Do what we can do, surrender and let God do the rest.
Caeli enarrant gloriam Dei - Let the heavens declare the glory of God.


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

No comments: