Saturday, June 11, 2011

Situ Patok : One Day Trip to Cirebon

Dalam rangka memperingati ulang tahun ke 73, tante saya, Tante Henny, mengeluarkan ide untuk berjalan-jalan ke Cirebon.
Hmmm perjalanan yang cukup melelahkan, tetapi tak kuasa saya tampik, karena keinginan jalan-jalan keliling Indonesia mengganggu pikiran.

Karena perjalanan melintasi tol Subang dan lewat Jati Bening,  tempat saya tinggal, setelah berkoordinasi dengan sepupu, kami sepakat: saya akan dijemput di gerbang tol Jati Bening pk 04:30. Dengan tidur yang kurang, saya bertahan dan diantar ke tol setelah sepupu saya memberi informasi bus sudah berangkat. Saya menghibur diri, selama di jalan tol, bisa melanjutkan tidur kembali... Tempat duduk saya paling belakang.

Saya terbangun ketika bus masuk daerah Majalengka, karena terguncang-guncang  ke kiri dan kanan. Setelah bersepakat dengan keponakan, saya tukar duduk dengannya. Katya yang badannya lebih kurus, pindah ke belakang, bahkan ia bisa tidur terlentang...

Setelah hampir kurang lebih 5 jam, kami berhenti di pinggir sawah yang menghampar. Di belakang sawah tersebut ada rumah tinggal. Nah tempat itu akan jadi tempat persinggahan kami untuk makan siang.
Tetapi, sebelum kesana, perjalanan dilanjutkan ke Situ Patok, kira-kira sekitar 30 menit perjalanan.

Dari hasil cek ricek dengan Mbah Google, Situ Patok atau Setu Patok merupakan salah satu objek wisata Cirebon, terletak di desa Setu Patok, berjarak 6km dari kota Cirebon mengarah ke Tegal.
Lokasi dapat dijadikan tempat pemancingan dan wisata air seperti berkeliling menggunakan perahu.
Situ Patok dilatarbelakangi oleh perbukitan. Sayang lokasi ini masih belum digarap secara keseluruhan oleh pemerintah setempat, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada masih sangat minim.
Ketika berbicara sedikit dengan orang yang menjaga, dia berkata, bahwa di dalamnya terdapat kompleks untuk flying fox, golf dan out bound. Sayang saya tidak sempat melihat kesana.
Dari Situ Patok perjalanan dilanjutkan ke kota Cirebon, tentu saja untuk membeli buah tangan seperti kerupuk udang, rangginang, gampit, terasi udang, dodol sirsak dan sirop.

Memang kampung tengah tidak dapat diajak berkompromi, perjalanan kami di Cirebon berakhir di rumah seorang kerabat. Ikan gurame goreng hasil dari kolam sendiri dan tentu saja nasi dari sawah sendiri, plus sambel kemiri menambah lahap makan siang saya.

No comments: