![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYU0-gA6QEUZCnp4elVm6vzaHYEJdxZSKcpVrl9eWCUjrlmbhPQbLFyszAAHMfsfbAAHtAN403BWyg9HhMdlhNKoLp1WdynuNlHkofpdCNSw_ENU9mNnDKnXgmq1GKk9wN7s3so1dpAtj_/s200/The+Book+of+Eli.jpg)
Sekedar interpretasi berbeda dari film dengan judul di atas yang sempat saya tonton beberapa waktu yang lalu...
Aku melintas kota-kota menuju barat
Sepanjang jalan kurasakan
dunia begitu sepi dan kejam
Terlalu sibuk dengan diri
Manusia membunuh manusia
Homo homini lupus
Aku merasa kehilangan kasih mula-mula
Dingin, sedingin tembok yang membentengi kota
Bagai mayat-mayat hidup berjalan tanpa ekspresi
Udara keegoisan begitu kuat berhembus
Aku berjalan mengejar tujuan
Aku memiliki pedoman yang pasti: Buku Kehidupan
Setiap saat kubuka dan kurenungkan siang dan malam
Aku membawanya dalam kehidupan
Begitu banyak yang telah dinyatakan
Bukan berarti perjalananku mulus
Sering kali aku jatuh dan tersandung
Terkadang aku diserang
Kejahatan mengikutiku setiap waktu
menghadang
Mengejar apa yang diinginkan, keselamatan dan perubahan
Aku tetap melangkah
Bukan dengan penglihatan
Bukan dengan perasaan
Aku melangkah dengan percaya
Aku berjalan mencapai tujuan
Aku memiliki semua pengetahuan dalam buku hidup
Melekat erat dalam pikiranku, dalam kepalaku
Akan tetapi aku tidak berbuat apa-apa
Semua menjadi kesia-siaan
Mengerti tanpa perbuatan
Aku terlalu fokus
Aku melupakan proses
Aku harus membagikannya
Di tempat terakhir aku berlabuh
Segala kekuatan dan ketahananku sirna
Tubuhku melemah, tetapi semangatku tetap menyala
Kutuangkan semua yang ada dalam kepalaku
Kubagikan apa yang kudapatkan
Aku harus mengakhiri semua
Ia melangkah mengejar panggilan
Kembali pada kehidupannya mula-mula
Membagikan kabar dari Buku Kehidupan
Aku telah selesai
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network
No comments:
Post a Comment