Friday, July 16, 2010

Euphoria Piala Dunia

Satu bulan, ya, satu bulan hampir sebagian besar pencinta bola dibuat terjaga dengan pertandingan laga antar negara dan intrik-intrik yang terjadi.

Seperti biasa, ada keriaan sesaat di mana semua tiba-tiba menjadi serba bola. Mall-mall, cafe-cafe dengan nobarnya, disudut-sudut jalan di perumahan, di lapangan tak luput dari keriaan.

Masing-masing fans saling menjagokan jagoannya, membentuk kubu-kubu tersendiri pada saat permainan dimulai. Kehebohan bertambah jika salah satu menggolkan.

Permainan bola adalah permainan strategi 11 orang untuk memasukan bola ke gawang lawan. Masing-masing pemain memiliki tugas tersendiri, dan masing-masing memiliki peranan agar dapat menciptakan gol. Kehebatan tim tidak terletak pada keahlian dari pemain saja, tetapi juga ditunjang oleh kerjasama antar anggota tim menggocek lawan dan menggiring bola. Meskipun demikian, tipikal bola yang bundar, terkadang membuat pemain tidak dapat memprediksi arah larinya bola. Seorang pemain hanya dapat mengikuti kemana bola tersebut bergulir dan berusaha mengarahkan bola supaya dapat masuk ke gawang. Oh ya, dalam permainan ini, pemain juga harus mengikuti ketentuan dari wasit dan hakim garis. Terkadang ketahanan pemain juga diuji untuk dapat membuahkan gol.

Seperti halnya pertandingan bola, seperti itulah kehidupan manusia. Kita diciptakan untuk memenuhi tujuan dari Sang Pencipta. Berlari mengejar panggilan dan berusaha mencapai tujuan akhir. Untuk mencapai tujuan, tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada proses yang harus ditempuh. Terkadang perjalanan tersebut bisa saja memutar, terhadang dan tersandung. Disini ketahanan seorang manusia diuji.
Akankah kita menyerah pada keadaan, dan patah arang untuk mengejar panggilan?
Apakah kita tetap mau untuk membawa bola sampai pada mistar gawang dan menggolkannya? Atau kita hanya berputar-putar dilapangan saja?
Berlari mengejar tujuan, sampai di garis akhir.

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

Friday, July 9, 2010

Life Oh Life

Pernah gak, siy, mikirin dengan apa kita akan dikenang jika meninggal nanti? Lebay,yaaa? Kita gak akan pernah tau kapan akan dipanggil pulang, dengan cara apa dan bagaimana. Itu tetap akan jadi misteri, sama seperti kelahiran dan juga jodoh.

Kalo kita ziarah atau datang ke pemakaman, pada batu nisan tertulis nama, tanggal lahir dan tanggal meninggal. Antara tanggal lahir dan tanggal meninggal hanya dibedakan dengan garis tengah melintang.

Yey, ternyata seberapapun umur kita nantinya, hanya garis itu yang jadi pembatas antara kehidupan dan kematian. Dan sejauh itu pula masa kita berada di dunia. Begitu kecil dan pendeknya,ya.

Garis itu jika diuraikan terbentuk dari titik-titik kecil yang sangat banyak. Jika dilihat melalui kaca pembesar atau mikroskop, seperti kumpulan titik-titik berbagai warna. Tidak melulu satu warna, akan tetapi ada warna-warna yang gelap, ada warna yang terang.

Seperti itulah kehidupan. Ada hal-hal yang baik terjadi, ada hal-hal yang kurang baik terjadi. Ada hal menyenangkan, ada hal mendukakan. Banyak hal terjadi dalam kehidupan. Akan tetapi itu semua tergantung dari bagaimana kita mengisi, mewarnai dan membuatnya menjadi penuh.

Sudahkah titik-titik itu diisi dengan sesuatu yang berguna, sehingga pada saat menutup mata, kita memang benar-benar telah selesai dengan tugas yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network