Tuesday, April 27, 2010

Mengunjungi Tetangga Sebelah Part II : Departure

Morning JC
Morning all...
Time to goin around!
Still with Soli Deo

19 April 2010
07:00 Breakfast
Mata masih agak-agak sepet, turun ke lantai 4 tersedia berbagai pilihan sarapan sereal, salad, juice, screamble eggs, bread pudding, buah, bread, jam and butter. Sengaja mengenyangkan perut coz it will be a long long trip...

08:00 City Tour
Selesai breakfast, langsung meluncur turun ke bus buat keliling kota. Ditemani dgn Melvin, supir bus ma Reza tour guide dadakan Soli Deo, start dari Hotel Raffles, trus Supreme Court, Fullerton Bridge, Merlion, Esplanade, China Town, Clarke Quay dan berakhir dengan menyusuri Orchard Road. Kayaknya gak seru kalau hanya dilukiskan lewat kata-kata. So sebagian perjalanan city tour ini sudah diupload di gallery foto, tinggal diliat aja... He he he

11:30 Back to YMCA
It's free time... Change plan B, niy, setelah plan ke Sentosa gagal: Belanja belanji @ Orchard Road. Sister and Brother time... Me and Rildi memisahkan diri dari rombongan. Tujuan pertama, Bugis Street, sebangsa Mangdu di Jakarta. Ditempuh dengan berjalan kaki dari penginapan. Jalanan yang serba teratur serta pedestarian yang lebar membuat kita menikmati setiap langkah kaki. Tanpa terasa sudah tiba di tempat tujuan. Scanning dan screening barang only.

Dari situ kami beralih ke Bras Basah, kompleks pertokoan yang didominasi dengan percetakan, toko buku, toko lukis dan toko seni. Di kompleks ini toko buku menerima buku atau majalah bekas dan menjualnya kembali dengan harga murah dan miring, sekitar SGD 1 - 3.5.

Lelah berjalan kami beristirahat sejenak dan mengisi perut di foodcourt yang menjual makanan dengan paket hemat. Pilihan 1 meat and 1 vegetable atau 1 meat 2 vegetable atau 2 meat 3 vegetable. Menu tersebut dapat diperoleh dengan harga antara SGD 2.8 - 3.8 sudah termasuk nasi.

Setelah mengisi tangki perut, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri Orchard Road. Dari Bras Basah ke stasiun MRT terdekat, tujuan ke stasiun Wisma Atria. Long long journey mall to mall, dari Far East Mall, Takashimaya sampai Ngee Ann. Dari sebelah kiri jalan sampai sebelah kanan jalan kami susuri.

22:00 Back to YMCA
Kelelahan amat sangat, terutama pada kaki mengakibatkan saya menyerah pulang ke penginapan. Kalau boleh dicopot, mending kakinya dicopot, dech. Kursi refleksi di penginapan seharga SGD 1 selama 15 menit, sedikit menyamankan kaki dan badan. Mandi air hangat, packing dan siap-siap untuk tidur. Teman-teman sekamar saya ternyata juga belum kembali.

23:00 Pintu kamar diketuk, rupanya teman-teman sekamar Neni dan Nadya yang kelelahan berjalan dari Mustafa. Kami bertukar cerita sebentar.
Tak lama kemudian, pintu kamar kembali diketuk, ternyata adik mengajak saya berjalan-jalan kembali. Separuh mengantuk, ajakan tidak ditampik. Ada dua hal yang belum saya coba, naik bus umum dan taksi.

23:15 Berjalan ke arah halte bus. Kami melihat jadwal bus dan menentukan arah tujuan. Rencananya berkeliling kota dengan bus.

Ternyata kartu MRT adalah kartu multifungsi yang dapat digunakan untuk ongkos bus juga. Karena tidak membawa kartu tersebut, saya mau tidak mau harus membayar SGD 1 - 2 setiap naik dan harus menyediakan uang pas karena tidak ada kembalian. Inga-inga...

00:50 Kami turun di Somerset dan melanjutkan ke daerah Tomplinson untuk mencari halte terdekat di depan Hotel Regent. Bus terakhir 00:39, uupppsss... kami tertinggal.
Mau tidak mau kami berjalan kaki kembali dan melewati lokasi hiburan malam tidak jauh dari Hard Rock. Kali ini taksi menjadi pilihan kami kembali ke penginapan. Jarak tempuh sekitar 10 menit dengan biaya SGD 5. Really spend last night in Singapore.

20 April 2010
10:00 Breakfast at Y-Caffee
11:00 Preparation to go to Changi Airport
Yes, we're going back to Jakarta again...
Menimbang koper ditimbangan yang tersedia di penginapan, kalau-kalau overweight karena penuh dengan belanjaan. Achhh, masih jauh dari batas ketentuan... Amannnn.
11:30 Arrived @ Changi Airport Terminal 1
Masih menyempatkan untuk berbelanja dan menukarkan uang di money changer sebelum kembali. Last shopping...
14:25 Boarding Time at gate 48
14:45 Take off, bye bye Singapore, see yaa next time
15:15 Jakarta here I come
Welcome home...


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

Friday, April 23, 2010

Mengunjungi Tetangga Sebelah Part I: Arrival

Akhirnya berangkat juga...
Perjalanan 2 hari 3 malam bersama Soli Deo Gloria Family Choir.

18 April 2010
03:00 hp berdering, wake up call dari Tante Anneke. Padahal gak tidur tuch, masih packing. Cek dan ricek, tiket, paspor, baju, partitur, dan sepatu. Ready to go with 1 small suitcase and back pack.

04:00 jemput Reza di rumah, trus meluncur ke bandara. Nyempetin tidur, niy. Masa nyampe sana ngantuk? Gak seru...

04:45 tinggalin mobil diparkiran bandara SuTa, biar pulangnya gampang

05:00 terminal 2D counter 31, check in sekalian ngurus free fiskal, tinggal tunjukin NPWP aja. Lumajan hemat Rp2.5juta... Anggota yang lain sudah mulai berdatangan dan ikutan cek in.

06:35 boarding time...

07:15 flying with A320
Ladies and Gentlemen this is Miss SD speaking, it takes 1.5 hours until we arrived at Changi Airport. Singapore is one hour faster than Jakarta. Nyambung tidur lagi, ach...

10:15 arrived @ Changi Airport Langsung cari atm buat tuker uang. Gak taunya gak berfungsi! Untung bawa cash juga, jadi bisa dituker di money changer bandara.

10:20 menuju bus yang membawa rombongan ke penginapan. Oh ya, kebagian tugas ma Mara ngitung. 41 orang, passss... Sebelum itu, foto dulu, dungsss. Cheers :)

10:30 Orchard Road # 1 YMCA International Hostel
Segitu supirnya wong Singapur, tetep aja nyasar ke YWCA he he he belakang-belakangan, siy... Beti memang, beda tipis antara huruf M dan W.

11:30 Lunch time
Sekaligus nunggu pembagian kunci kamar di Y Terass. Sekamar sama Neny ma Nadya.

15:00 Pembagian kamar
Efek abu Eslandia ternyata nyampe juga di sini. Ditutupnya sebagian bandara di Eropa karena abu tersebut membuat turis Eropa harus memperpanjang waktu tinggalnya, so yang seharusnya check out, jadi gak jadi. Yang ada qta harus nunggu lumayan lama untuk bisa dapet kamar. Nasib ya nasib... Tapi foto-foto teutep yaaa...

16:30 going to Orchard Road Presbyterian Church, jalan kaki aja soalnya sebelahan gedung.

17:00 Singing preparation.
Kita diminta incharge di seluruh kebaktian. Jadi ada persiapan tambahan, lagu yang sudah dipersiapkan plus liturgi. Baca buku hymnenya pake not balok, euy... Sedikit nervous, siy. Cincaylah.

18:00 Sunday Service
These are our songs to You, Lord. We would like to glorify and honour You with all our heart. There's None Like You, Lord. We put our life On Eagle's Wings. Take us higher, oh Precious Lord, Take My Hand. I'm nothing without You. Yes, He chose me because, He Loved Me.

19:30 fellowship with congregation after service. Ada snack and home made gift

20:30 back to YMCA ganti baju. Next plan going to Little India dijemput bus. Oow, Oom Arnold ma Tante Ning terpaksa ditinggal bus... Agak-agak strick memang. Maklum, waktunya pendek dan supirnya gak toleran kayak PPD dan Metromini. Ini Singapur, Bung, bukan Jakarta...

21:00 dinner @ Little India
Orang-orang India tumpah ruah di jalanan. Kirain ada acara khusus. Ternyata setiap hari libur mereka memiliki kebiasaan untuk bersosialisasi dengan sesamanya di tempat-tempat umum seperti mall.

Cari makan malam, sepanjang jalan didominasi makanan India. Ya iyalah, namanya juga Little India.
Pesan Naan, roti seperti pizza khas India seharga SGD 3 - 3.5. Tandoori Chicken SGD 6, Nasi Biryani SGD 12, standar makanan tuch. Minumnya ice tea sekitar SGD 2 atau bisa pesen Lassy, yoghurt susu kambing seharga SGD 4 tersedia dengan beberapa rasa seperti mangga, strawberry atau plain.

21:30 Perburuan coklat di mulai
Berak-rak coklat berbagai harga dan merk tersedia di Mustafa. Tinggal pilih dan ambil sesuai keinginan atau sesuai pesanan. Surganya pencinta coklat.

23:30 kumpul di titik kumpul, back to hotel, istirahat
Nyempetin mampir di Kopitiam bareng ma Rio, Vani, Nona, Handy, Reza dan Rildi. Hang out bentar, padahal mata udah mulai gak bisa diajak kompromi.

00:30 back to room 822
Besok kudu bangun pagi, niy... Oaaahhmmm.
Good night... TQ JC
Lanjut besok,yaaa...
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

City Tour 3 Hours with Soli Deo Gloria Family Choir

Ini ada oleh-oleh dari tetangga sebelah yang super bersih dan teratur.
Hasil round-round nanggap dari BB yang akhirnya hang kepenuhan memory.

Teman: Makanya punya kamera, dungss...
Saya : Abis, gimana yach? Biasa narsis, siy... He he he

Just enjoy it...



Monday, April 12, 2010

From Wilderness into The Promise Land

Aku berjalan melintasi padang gurun. Kelihatannya gersang dan panas. Aku pikir, aku pasti kehausan dan kepanasan. Pada kenyataannya, gak seburuk dan separah yang aku duga. Segala sesuatunya cukup. Aku diberikan cukup makanan dan tentu saja cukup air. Pada waktu siang, aku dilindungi dengan awan, sehingga teriknya matahari tidak sampai merusak kulitku. Pada waktu malam, aku ditemani api, sehingga akupun tidak kedinginan ataupun kegelapan. Setiap yang aku perlukan dicukupkan.

Aku berdiri di kejauhan dan menggunakan kekerku, wow, aku melihat suatu tanah yang subur, berlimpah. Apa yang aku inginkan, semua ada disana. Mention it, you will get it, directly. Menggiurkan!
Membayangkan segala sesuatu yang kuinginkan pasti terpenuhi.

Akankah aku tiba disana? Aku mau lebih, tidak hanya cukup. Bukan berarti aku tidak puas dan tidak bersyukur dengan apa yang ada, tetapi karena aku tau aku berhak mendapatkannya.
Ya, aku berhak...

Aku hanya bisa bersyukur dan bersukacita dengan apa yang aku miliki saat ini. Tidak mengeluh ataupun bersungut-sungut dengan keadaan.

Aku berjalan melintasi padang gurun, dimana semua dicukupkan tetapi apa yang kuinginkan tidak kudapatkan.
Aku memasuki gerbang tanah perjanjian, dimana apa yang menjadi keinginan hatiku semuanya dipenuhi...

Apa yang akan engkau pilih? Padang gurun atau tanah perjanjian?
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

Thursday, April 1, 2010

Inspired by Hachiko's Story


Mengharukan dan menyentuh hati, ketika saya menonton film ini. Base on true story dari seorang profesor di Jepang yang diHollywoodkan... Di Jepang sendiri, kisah ini dijadikan monumen di salah satu stasiun kereta.

Anjing adalah makhluk yang setia. Mampukah kita menjaga kesetiaan seperti seekor Hatchi terhadap tuannya? Tanpa memedulikan situasi apapun baik hujan, panas, badai, salju ia tetap saja menantikan tuannya, bahkan sampai maut memisahkan, tetap tak tergantikan.

Sama seperti kesetiaan yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Tidak lekang oleh waktu, tidak pernah berubah, dulu, sekarang, sampai selama-lamanya.
Mampukah?

Penasaran? Mending nonton filmnya. Ha ha ha, iklan banget,yaa...
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network